puisinya Taufik Ismail
Perokok adalah Serdadu Berani Mati
Para perokok adalah pejuang gagah berani
Berada di dekat kawan-kawan saya perokok ini
Saya merasa berdampingan dengan rombongan serdadu berani mati
Veteran dua perang dunia, Perang Vietnam, perang revolusi
Dan perang melawan diri sendiri
Perhatikanlah upacara mereka menyalakan belerang berapi
Dengan khidmatnya batang tembakau
dihunus dan ditaruh antara dua jari
Dengan hormatnya Tuhan sembilan senti
Disisispkan antara dua bibir, digeser agak ke tepi
Sementara itu sudah siap an naar, nyala api sebagai sesaji
Hirupan pertama dilaksanakan penuh kasih sayang dan hati-hati
Kemudian dihembuskan asapnya, ke kanan atau ke kiri
Mata pun terpicing-picing tampaknya nikmat sekali
Berlindung pada adiksi dari tekanan hidup sehari-hari
Lena kerja, lupa politik, mana ingat anak dan istri
Para perokok adalah serdadu-serdadu gagah berani
Untuk kenikmatan 5 menit mereka tidak peduli
25 macam penyakit yang gembira menanti nanti
Saat untuk menerkam dari setiap penjuru dan sisi
Paru paru obstruksi kronik bronkhitis kronik dan emfisema, gangguan jantung pembuluh darah arteriosklerosis hipertensi dan gangguan pembuluh darah otak. Kanker rongga mulut, nashoparynx, oropharynx, hypopharynx dan rongga hidung. Lalu sinus paranasal, lirynx, esophagus dan lambung. Radang pankreas, hati, ginjal, ureter da kandung kemih. Radang cervix uteri dan sumsum tulang, infertilitas dan impotensi. Aftar ini belum disusun secara alfabetis, dan sebenarnya (ini rahasia profesi medis) penyakit yang 25 ini cuma nama samaran, julukan pura-pura saja.
Nama aslinya penyakit merokok
Rokok, abang kandung narkoba ini tak tertandingi dalam soal adiksi
4000 macam racun dipadatkan sepanjang sembilan senti
Untuk orgamus nikotin 5 menit itu serdadu tembakau ini mana peduli
Terhadap hari depan anak-anak yang masih memerlukan pencari rezeki
Terhadap bagaimana telantarnya kelak janda yang dulu namanya isteri
Atau nasib duda yang dulu namanya suami
Terhadap pengotoran udara depan belakang, kanan dan kiri
Dalam memuaskan ego, dengan sengaja mendekstruksi diri pribadi
Betapa beratnya memenangkan perang melawan diri sendiri..
Keren banget kan..aku suka banget dengan puisi ini. Ya walaupun orang yang kusayangi juga seorang smoker, tapi aku tetep ga suka kalo ada yang ngerokok dekat ama aku. Gimana ya, aku tuh punya asma, jadi kalo ada asap rokok, sakitnya kambuh, hahahahaha, dan bau rokok tuh bikin pusing gitu. Yang paling sebel dari rokok itu adalah yang kena dampaknya bukan hanya penikmat tapi juga orang-orang disekitar si perokok (perokok pasif). sebel kan. ga ikut ngerasain kenikmatan tapi dibawa masuk ke dalam lubang kematian. hahahahahahahahaha.
0 komentar:
Post a Comment